Kategori

Sunday, September 6, 2015

Kejadian 2: 4-25

RINGKASAN PA – THE MISSION
Kejadian Pembahasan ke
Ayat Alkitab
Pembicara
Hari/Tanggal : 06
: Kej 2:4-25
: Pdt. Theofilus Sudari
: Rabu, 25 Maret 2015


AYAT ALKITAB
Kej 2:4-25,
Allah menciptakan langit dan bumi serta isinya (ayat 1:1-2:7)
4Demikianlah riwayat langit dan bumi pada waktu diciptakan. Ketika TUHAN Allah menjadikan bumi dan langit, -- 5belum ada semak apapun di bumi, belum timbul tumbuh-tumbuhan apapun di padang, sebab TUHAN Allah belum menurunkan hujan ke bumi, dan belum ada orang untuk mengusahakan tanah itu; 6tetapi ada kabut naik ke atas dari bumi dan membasahi seluruh permukaan bumi itu-- 7ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.
Manusia dan taman Eden (ayat 8-25)
8Selanjutnya TUHAN Allah membuat taman di Eden, di sebelah timur; disitulah ditempatkan-Nya manusia yang dibentuk-Nya itu. 9Lalu TUHAN Allah menumbuhkan berbagai-bagai pohon dari bumi, yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya; dan pohon kehidupan di tengah-tengah taman itu, serta pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat. 10Ada suatu sungai mengalir dari Eden untuk membasahi taman itu, dan dari situ sungai itu terbagi menjadi empat cabang. 11Yang pertama, namanya Pison, yakni yang mengalir mengelilingi seluruh tanah Hawila, tempat emas ada. 12Dan emas dari negeri itu baik; di sana ada damar bedolah dan batu krisopras. 13Nama sungai yang kedua ialah Gihon, yakni yang mengalir mengelilingi seluruh tanah Kush. 14Nama sungai yang ketiga ialah Tigris, yakni yang mengalir di sebelah timur Asyur. Dan sungai yang keempat ialah Efrat. 15TUHAN Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu. 16Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: "Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, 17tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati." 18TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia." 19Lalu TUHAN Allah membentuk dari tanah segala binatang hutan dan segala burung di udara. Dibawa-Nyalah semuanya kepada manusia itu untuk melihat, bagaimana ia menamainya; dan seperti nama yang diberikan manusia itu kepada tiap-tiap makhluk yang hidup, demikianlah nanti nama makhluk itu. 20Manusia itu memberi nama kepada segala ternak, kepada burung-burung di udara dan kepada segala binatang hutan, tetapi baginya sendiri ia tidak menjumpai penolong yang sepadan dengan dia. 21Lalu TUHAN Allah membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika ia tidur, TUHAN Allah mengambil salah satu rusuk dari padanya, lalu menutup tempat itu dengan daging. 22Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia itu, dibangun-Nyalah seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia itu. 23Lalu berkatalah manusia itu: "Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki." 24Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging. 25Mereka keduanya telanjang, manusia dan isterinya itu, tetapi mereka tidak merasa malu.

SHAR ING

A Tuhan selalu mendahului inisiatif kita, karena Tuhan yang membentuk kita.
Kita bisa jadi orang yang sangat malas, kalau salah mengartikan firman Tuhan, tetapi merasa menguasai Alkitab.
Contoh Mzm 1, diartikan dengan pengertian bahwa tidak perlu bekerja, Tuhan akan menyediakan segalanya. Ini adalah contoh orang yang membaca firman Tuhan dengan tidak teliti.

Mzm 1:1-6, 1Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, 2tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. 3Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil. 4Bukan demikian orang fasik: mereka seperti sekam yang ditiupkan angin. 5Sebab itu orang fasik tidak akan tahan dalam penghakiman, begitu pula orang berdosa dalam perkumpulan orang benar; 6sebab TUHAN mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan.

Ketika kita belajar dari Mzm 1:1, bahwa orang hidup dengan merenungkan Taurat Tuhan siang dan malam.
Tetapi dalam Kej 1-11, manusia hidup karena insting, hati nurani yang berperan. Hukum dibuat supaya manusia menuju ke sana.
Man lead by insting, sebelum mereka mengenal Tuhan.
Ketika Abraham dipanggil keluar, Tuhan tidak memberikan Taurat. Dia hanya berpikir, kalau Tuhan yang bicara padanya itu hidup, kapan saja dan dimana saja dia berada, Tuhan itu ada di sana. Sehingga Abraham membangun mezbah.

Tuhan menunjukkan kebesaranNya di dalam penciptaan.

Merenungkan firman Tuhan siang dan malam, artinya hidup tidak dalam kenyamanan. Dengan demikian, kita semakin mengerti siapa diri kita, setelah kita kenal Tuhan lebih dalam. Firman Tuhan adalah cermin untuk kita berkaca. Destinasi dalam hidup kita, semua sudah dalam rancangan Tuhan, dan kita diberikan kebebasan untuk menggunakan insting, talenta, hati nurani.

Tuhan adalah jalan, kebenaran dan kehidupan. Allah beserta kita sehingga kita tidak perlu takut dan kuatir, karena Tuhan sudah merancangkan segala hal untuk kita. Kenyataannya, 99% yang kita kuatirkan itu tidak terjadi. Berdoalah pada Tuhan yang hidup.
Allah yang berinisiatif, menghadirkan Diri di hadapan kita.

Reward orang yang senantiasa merenungkan firman Tuhan siang dan malam dalam Mzm 1:3, Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.

Sekalipun Tuhan sudah merancangkan segala sesuatu bagi kita, ingatlah bahwa kita tetap harus bekerja.
Kita perlu belajar dan bekerja, serta menghasilkan.
Sekalipun kita sudah belajar di sekolah, ketika bekerja, kita juga tetap harus belajar banyak hal di ‘dunia nyata’ ini.

Apakah kita sudah siap menjadi bejana yang dibentuk?
Tiba waktunya, kita akan mengerti tentang diri kita, manusia yang ada di sekitar kita, dan bagaimana Allah memimpin melalui pekerjaan kita. Kita tidak bisa diam, kita tetap harus bekerja, bukan bekerja hanya untuk mencari uang saja.




PEMBAH
ASAN

Kej 2:1-3, dikaitkan dengan Kej 1.
Kej 2:4-25 merupakan bagian yang lain, tetapi banyak tema di dalamnya yang bisa kita bahas.

Ketika Tuhan berhenti di hari Sabat, waktu semua berhenti, semacam seperti dibersihkan.
Mau menegaskan tujuan penciptaan.

Di tengah-tengah bicara soal penciptaan, keunikan dan kuasa Tuhan, Tuhan memunculkan tentang mengapa laki-laki harus dipertemukan dengan perempuan, mengapa tidak baik kalau laki-laki itu hidup sendiri.

Kej 2:4-25, bagian ini dikaitkan dengan rincian detail dari penciptaan, berkaitan dengan peranan manusia diciptakan dan untuk apa dunia ini diciptakan bagi manusia, peranan manusia di dalam menjalankan mandat budaya untuk mengelola alam semesta ini, bagaimana manusia (Adam) diberikan istri, bagaimana suami-istri seharusnya hidup di dalam kaitan dengan penciptaan laki-laki dan perempuan menurut kehendak Allah.

Ada jurang yang sangat besar antara pandangan Alkitab, bahwa pernikahan adalah dirancang oleh Allah sendiri, sesuatu yang agung, ada kaitannya dengan penciptaan.
Tetapi di jaman hari ini, sudah terjadi distorsi dalam budaya tentang pernikahan.
Kitab Kejadian menjelaskan tentang bertemunya laki-laki dan perempuan bukan hanya sekedar memuaskan nafsu, menghasilkan keturunan, bukan karena suka sama suka. Tetapi semua itu dirancang oleh Allah.

Jadi, untuk apa Tuhan mempertemukan laki-laki dan perempuan?
Kej 1:28, Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi."
Kej 2:15, TUHAN Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu.

Laki-laki yang pertama kali dipanggil, diberkati dan diberi firman.
Kehidupan pernikahan: Kej 2:24, Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging.
Bagian ini dikaitkan dengan aspek-aspek lain dalam penciptaan.

Kita akan melihat bahwa semua permasalahan keluarga, perusahaan, semua permasalahan yang ada di dunia ini tidak bisa dipisahkan dari aspek-aspek yang sudah dinyatakan dalam Kej 2.

Kej 1 dan 2 begitu kaya untuk menentukan pasal-pasal selanjutnya, untuk menentukan hidup manusia selanjutnya.
Rangkaian demi rangkaian dalam penciptaan Allah, mempengaruhi hidup dunia pernikahan, dari satu generasi ke generasi lain.

Ayat 4, Demikianlah riwayat langit dan bumi pada waktu diciptakan. Ketika TUHAN Allah menjadikan bumi dan langit, --
Kalimat ‘demikianlah…’ ini bukan kalimat penutup dari cerita yang sebelumnya.
Dalam bahasa Ibrani, kata ini adalah kata pembukaan, sebagai permulaan sejarah yang baru.
Dalam Alkitab bahasa Inggris: This is history of heaven and the earth. This is the generation of heaven and earth.
Artinya, Tuhan belum selesai.

Dalam seluruh kitab Kejadian, ada 10 kali kalimat ini diulang: Inilah riwayat dari…, Inilah keturunan dari…
Kata ‘toledot’ dalam bahasa Ibrani = this is the history of…

Dalam relasi manusia, keluarga, usaha-usaha manusia, cenderung merusak, karena tidak kembali pada ayat 4 ini.
Kalau bicara soal unsur laki-laki dan perempuan dalam keluarga, maka hidup keluarga, bertemunya laki-laki dan perempuan, berkomitmennya mereka di dalam pernikahan, merupakan bagian dari the history of heaven and earth. Artinya merupakan sesuatu yang luar biasa.

Jadi, pernikahan bukan soal personal, human right, tetapi berkaitan dengan the offering of heaven and earth, the history of heaven and earth.
Semua hal yang kita kerjakan adalah berkaitan dengan meneruskan sejarah dari langit dan bumi ini.

Kata ‘toledot’ adalah kata yang menarik.
Kalau dipakai untuk manusia: these are the offering of {name}.
Jadi yang diceritakan adalah bukan nama orang tsb, tetapi keturunan dari nama orang tsb.

This is the history of heaven and earth, maka yang diceritakan bukan lagi tentang heaven and earth, bukan lagi tentang langit dan bumi, tetapi setelah langit dan bumi, apa selanjutnya, itulah yang diceritakan.

Setelah kita belajar di sekolah, selanjutnya kita harus belajar lagi, belajar kehidupan yang sesungguhnya.
Kata ‘toledot’ bicara soal masih ada kelanjutannya. Selesai ketika kita menghadapi kematian.

Keputusan seorang laki-laki dan perempuan membentuk rumah tangga, membentuk sebuah usaha, adalah bagian dari sejarah langit dan bumi.
Tidak ada lagi hari depan, jika laki-laki dan perempuan tidak mau membentuk rumah tangga lagi.

Kita perlu berdoa dalam keluarga, pernikahan, usaha kita. Sebab itu bukan hanya berkaitan kehidupan kita sendiri, tetapi berkaitan dengan ketetapan Tuhan, berkaitan dengan riwayat langit dan bumi.

9Lalu TUHAN Allah menumbuhkan berbagai-bagai pohon dari bumi, yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya; dan pohon kehidupan di tengah-tengah taman itu, serta pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat.
Sepintas tidak ada yang istimewa. Tetapi ayat ini jadi dasar pembangun rumah tangga, usaha dan menjalankan mandat budaya.
Alkitab memberikan satu petunjuk penting tentang yang membuat dinamika penciptaan Tuhan.

Manusia diciptakan, ditempatkan di taman Eden.
Apa yang membuat membuat seluruh langit dan bumi memiliki cerita di bawah providensia Allah, kemahakuasaan Allah?
Ayat 9 memberi petunjuk pada kita  ‘yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya; dan pohon kehidupan di tengah-tengah taman itu, serta pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat.’
Kalau tidak ada kalimat ini, tidak ada lanjutannya. Segala sesuatu akan jadi apa adanya, tawar, as usual.

Perbedaan ini yang membuat mata menjadi tertarik, lidah merasakan. Perbedaan ini yang membuat terjadi dinamika.
Dalam kita memilih pasangan hidup, usaha, itu dipengaruhi oleh mata dan juga taste.

Sesuatu yang menarik kita mendinamiskan dan memberi dinamika dalam hidup kita.
Kalau kita menikah tentunya hidup kita akan jadi berbeda dari sebelumnya.
Demikian pula ketika kita mengembangkan usaha, kita akan bosan kalau begitu-begitu saja.
Manusia tidak pernah bosan makan dan minum. Kita suka makan nasi, karena nasi ada rasanya, dan karena rasanya tidak terlalu strong. Sesuatu yang terlalu tawar dan terlalu strong, membuat kita tidak mau makan lagi.
Yang menarik dilihat, yang baik untuk dimakan – sesuatu yang berbeda.

Taste tidak boleh terlalu kontras, karena taste berkaitan dengan memori. Rasa itu berkaitan dengan memori.
Mata berkaitan dengan sesuatu yang menarik.
Kedua hal ini dipakai Tuhan untuk membuat dinamika hidup.

Mata dikaitkan dalam bahasa Inggris dan Ibrani – sesuatu yang menarik untuk dilihat.
Seluruh ciptaan Tuhan berkaitan dengan hidup antara Adam dan Hawa, ayat 23-25, berkaitan dengan perkataan Tuhan.
Semua bagian ini memberikan kesadaran bahwa hidup antara laki-laki dan erempuan dalam pernikahan, tidak bisa dikaitkan dengan kontras dan memmori, bagaimana kita bisa berkomitmen dengan pasangan, dengan mengkontraskan hal tsb.
Rangkaian ini tidak bisa kita pisahkan satu dengan yang lain, ketika manusia di dalam kasih karunianya belajar tentang hal ini.

Pasangan kita adalah hasil dari mata yang melihat dan apa yang kita rasakan, yang membuat kita jatuh cinta.
Mengapa? Tugas mata adalah mengkontraskan.
Orang-orang Farisi bertanya pada Yesus: Bolehkah manusia itu bercerai?
Mereka me-refer pada peristiwa Musa, bahwa Musa mengijinkan perceraian dan memberikan surat cerai.
Tuhan Yesus tidak memberikan jawaban dengan me-refer kepada Musa, tetapi kepada kitab Kejadian.
Tuhan mentetapan apa yang sudah dipersatukan, tidak boleh diceraikan oleh manusia.

Ketika manusia menghentikan karya Allah, dia sebenarnya sedang melawan Allah.
History atau cerita itu adalah cerita Allah.
Apa yang Tuhan sediakan dan karuniakan dalam hidup kita, sehingga keberlangsungan dan komitmen pernikahan tidak jadi sesuatu yang membosankan, vakum, tawar.
Allah sudah menyediakan dinamikanya, tidak pernah tawar, bisa dikecap oleh manusia, dikaitkan dengan insight yang Tuhan anugrahkan pada kita.

Tuhan memandang bahwa tidak baik kalau manusia itu seorang diri saja, Tuhan tidak langsung membentuk Hawa.
18TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia." 19Lalu TUHAN Allah membentuk dari tanah segala binatang hutan dan segala burung di udara. Dibawa-Nyalah semuanya kepada manusia itu untuk melihat, bagaimana ia menamainya; dan seperti nama yang diberikan manusia itu kepada tiap-tiap makhluk yang hidup, demikianlah nanti nama makhluk itu. 20Manusia itu memberi nama kepada segala ternak, kepada burung-burung di udara dan kepada segala binatang hutan, tetapi baginya sendiri ia tidak menjumpai penolong yang sepadan dengan dia.

Maka ketika Tuhan Allah memberikan semua binatang menghadap pada dia, Adam pun menggunakan matanya.
Binatang-binatang sebelum jatuh dalam dosa masih sama persis seperti binatang-binatang yang kita lihat hari ini.
Kita suka melihat binatang-binatang itu, tetapi kita kurang suka didekati oleh binatang tsb, karena binatang itu memiliki bau yang kita tidak sukai.
Ketika binatang-binatang menghadap Adam, sepertinya binatang-binatang itu tidak sebau sekarang, dan juga tidak wangi. Karena lingkungan masih bersih. Binatang jadi bau karena lingkungan kotor. Yang membuat lingkungan kotor adalah manusia.
Adam pertama melihat hidungnya, dengan matanya, melihat satu per satu.
Binatang-binatang itu diciptakan oleh Allah yang Agung, tetapi Adam bisa melihat kontras dari masing-masing binatang itu.
Seindah apapun binatang itu, Adam bisa melihat itu tidak sama dengan dia. Allah memberikan semuanya pada Adam untuk diperhatikan, agar Adam bisa melihat bahwa semua itu tidak sepadan dengan dia.

Tuhan itu luar biasa memberikan hal ini pada Adam. Waktu Tuhan Allah menyuruh Adam memberi nama pada binatang, kesimpulannya adalah tidak dijumpai oleh manusia itu penolong yang sepadan dengan dia.
20Manusia itu memberi nama kepada segala ternak, kepada burung-burung di udara dan kepada segala binatang hutan, tetapi baginya sendiri ia tidak menjumpai penolong yang sepadan dengan dia.

Baru kemudian Tuhan Allah menciptakan yang sepadan dengan dia dalam ayat 21-25.

Kita perlu komitmen, kembali pada Allah, sehingga kita bisa melihat yang baik dengan mata kita.
Tuhan mengaruniakan mata untuk bisa melihat yang kontras, sehingga manusia bisa membedakan mana yang menarik dan mana yang biasa baginya.
Kej 2:9, Lalu TUHAN Allah menumbuhkan berbagai-bagai pohon dari bumi, yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya; dan pohon kehidupan di tengah-tengah taman itu, serta pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat.

Mata manusia bisa menikmati ketika bisa membedakan. Apa artinya punya mata, kalau tidak bisa membedakan.
Kita bisa mengatakan indah, cantik, biasa, karena mata kita bisa membedakan.

Tanpa membuka mata, kita bisa kehilangan arah, komitmen, kejelasan apa yang sepatutnya dinikmati.

21Lalu TUHAN Allah membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika ia tidur, TUHAN Allah mengambil salah satu rusuk dari padanya, lalu menutup tempat itu dengan daging. 22Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia itu, dibangun-Nyalah seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia itu. 23Lalu berkatalah manusia itu: "Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki." 24Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging. 25Mereka keduanya telanjang, manusia dan isterinya itu, tetapi mereka tidak merasa malu.

Waktu Adam di buat tidur, diambil tulang rusuknya, apakah Adam sadar?
Setelah Hawa muncul, mengapa Adam bisa langsung tahu? Apakah Tuhan beritahu?
Alkitab tidak menjelaskan tentang hal ini.

Setelah diciptakan, Hawa diserahkan oleh Tuhan kepada Adam.
Dalam pernikahan, anak perempuan diantarkan oleh ayahnya. Itu adalah simbol wakil dari Allah.
Artinya diserahkan langsung oleh Tuhan sebagai pasangan yang sepadan.

22Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia itu, dibangun-Nyalah seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia itu. 23Lalu berkatalah manusia itu: "Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki."
Kalimat Adam menyatakan asal usul berkaitan dengan yang terjadi sebelumnya. Adam menangkap pekerjaan Tuhan.
Adam ketika sadar, mengerti atas apa yang Tuhan kerjakan pada dirinya dan atas Hawa yang diberikan kepada dirinya.
Langsung menggema, ada tanggung jawab yang harus dia lakukan selanjutnya, sehingga dia mengungkapkan kalimat dalam ayat 23.

Kata ‘baik’ dalam ayat 18 sama dengan yang di ayat 9.
18TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia."
9Lalu TUHAN Allah menumbuhkan berbagai-bagai pohon dari bumi, yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya; dan pohon kehidupan di tengah-tengah taman itu, serta pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat.

Ada 2 hal di antara mata melihat, lidah mengecap makanan yang diberikan, mata yang melihat tanam-tanaman.
Ketika Adam melihat binatang-binatang berbeda dengan Hawa, ketika dia mengenal Hawa yang dia kaitkan dengan memorinya, dia langsung bisa mengecapnya, dia merasa sukacita dan bisa dia nikmati, sukacita untuk hidupnya, karena tidak baik dia hidup sendiri.

Dalam pernikahan, mata dan cara mengecap kita sangat penting.
Dalam pernikahan perlu ada komitmen.
Sight, pleasure, taste – berkaitan dengan keberlangsungan hidup manusia.

Apa hubungannya orang memutuskan untuk menikah?
Mata bisa membuat kita melihat kontras, melihat kekurangan pasangan kita.
Tetapi kita harus memakai memori kita bahwa pasangan kita adalah pemberian Allah, kita mendengarkan gema dari Allah, bahwa kita sedang mengerjakan keberlangsungan sejarah langit dan bumi.
Dalam pernikahan perlu ada komitmen, stand point, keputusan yang diambil termasuk meninggalkan orang tua, bersatu dengan istri, karena komitmen ini mempengaruhi cara pandang kita, cara menikmati pandangan mata kita.

Ketika pertama jatuh cinta, mata langsung mengkontraskan dengan komitmen, sehingga langsung bisa menikmati.
Dalam hidup bertemunya laki-laki dan perempuan, sangat berkaitan dengan mata.
Pertama kali bertemu, pasti mata akan melihat wajah dan penampilan terlebih dahulu.
Karena mata memberikan satu keputusan, mata dapat melihat satu yang kontras.
Ketika kita menyatakan kita jatuh cinta, tidak selalu disertai dengan komitmen, hanya ingin dinikmati saja.
Jadi sangat bahaya kalau mata melihat tanpa disertai dengan komitmen, untuk meneruskan sejarah langit dan bumi ini.

Kalau seorang laki-laki hanya berdasarkan mata, tanpa komitmen, ayat 24, 24Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging.
Manusia tidak bisa membedakan kontras kalau tidak ada komitmen.
Seorang laki-laki bisa jatuh cinta pada lebih dari satu orang perempuan dalam satu hari, ini yang menjadi pemicu perselingkuhan terjadi, karena tidak disertai dengan komitmen di sini.

Mata berfungsi dengan kontras kalau ada komitmen. 24Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging.

Mata melihat dengan kontras tanpa komitmen, maka yang akan terjadi adalah penghakiman.
Hanya melihat keuntungan saja, memori lama dilupakan.

This is the story of heaven and earth, bersatunya laki-laki dan perempuan, bukan hanya masalah personal saja, tetapi berpengaruh pada sejarah langit dan bumi.
Demikian pula dengan menjalankan usaha, berkaitan dengan sejarah langit dan bumi.
Kalau tidak, maka ketika menjalankannya, kita akan menghalalkan segala cara.

Dalam pernikahan, masing-masing pasangan akan membawa memori, cara pandang yang dia nikmati selama ini dengan keluarga mereka. Di dalam perbedaan, anugrah Allah itu menyertai.
Dalam perbedaan itu, gali keunikan masing-masing pasangan, karena masing-masing pasti ada kultur yang bagus. Tetapi perbedaan itu membuat mata yang kontras ini, mengambil komitmen.
Memori yang ada tidak perlu dihapus, tetapi masing-masing memori yang bagus, bisa dipertahankan.

Dua orang yang bertemu dengan taste yang berbeda. Orang yang bergumul dengan firman Tuhan, dengan orang yang tidak kenal firman Tuhan, taste-nya berbeda. Cara mengambil untung juga berbeda.
Tetapi kalau kita mau meneruskan sejarah langit dan bumi, histori Allah, kita harus kembali pada tujuan mula-mula mengapa manusia diciptakan.

Berkaitan memori dan taste yang berbeda, masing-masing pasangan harus bersyukur pada Tuhan, karena masing-masing sudah dikaruniakan taste yang berbeda.
Komitmennya adalah kedua memori itu menjadi satu, menjadi kekayaan untuk perjalanan membangun memori yang baru.
Perjalanannya bukan masalah pendek dan panjang, tetapi toledot, bersama dengan rencanan Tuhan, dalam history of heaven and earth, alur cerita Tuhan.
Dia seperti pohon yang tertanam di tepi aliran air.

Mempertahankan cinta, memori dan kejujuran tidaklah mudah. Tetapi tetap harus kita jalani.
Dan semuanya itu tidak bisa dipisahkan dari sejarah langit dan bumi.
Berbagai perbedaan, harus disikapi dengn kontras yang berkomitnen, tidak memilih yang salah, dan ketika merasakannya itu menjadi memori. Ketika melakukan yang salah, tidak akan mengulanginya lagi.
Mata kontras, dan taste membantu untuk memori kita.

Hidup yang kita hidupi, dalam keluarga, dalam membentuk usaha, tidak terlepas dari history of heaven and earth, sehingga keberlangsungan sejarah langit dan bumi, diamanatkan pada manusia dalam kendali Allah.
Manusia diberikan mata untuk melihat sesuatu yang menarik, mengkontraskan setiap hal yang dilihat, dan Tuhan juga memberikan taste atau selera yang dapat menjadikan memori sehingga manusia tidak terjebak dengan apa yang dia lihat dan rasakan.
Yang dilihat dan dirasakan, digumuli dengan maksud untuk menemukan keunikan kebenaran dalam kehidupan sehari-hari sehingga hidup ini jadi hidup yang dinamis, penuh syukur, penuh warna, anugrah, sukacita, karena meliaht segala seuaatu dari mata Tuhan, merasakan berdasarkan taste yang Tuhan berikan.


No comments:

Post a Comment